Latihan Dasar Kepemimpinan Aktivis (LDK-A) merupakan program pelatihan kepemimpinan yang diselenggarakan untuk para aktivis organisasi kemahasiswaan. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para anggota aktivis dengan keterampilan kepemimpinan, manajemen organisasi, serta membangun mental dan karakter sebagai Aktivis Organisasi Kemahasiswaan (OK).

LDK-A dirancang sebagai tahap awal pembinaan bagi mahasiswa yang ingin aktif dalam organisasi, agar memiliki kesiapan secara karakter, pola pikir, dan kemampuan dalam menjalankan roda organisasi secara profesional.

Tujuan Pelaksanaan LDK-A

Adapun tujuan diadakannya LDK-A bagi para anggota OK adalah sebagai berikut:

• Mempersiapkan anggota Aktivis OK sebagai pemimpin yang kompeten dalam organisasinya.

• Meningkatkan pemahaman tentang sistem Organisasi Kemahasiswaan di BINUS.

• Menanamkan nilai-nilai kepemimpinan, kerja sama tim, dan tanggung jawab.

• Membentuk jiwa kritis dan inovatif dalam menghadapi tantangan dalam organisasi.

Rangkaian kegiatan dalam LDK-A dirancang sedemikian rupa agar para aktivis memperoleh manfaat yang dapat langsung diterapkan dalam organisasi yang mereka jalankan.

Komponen Penting dalam Pelaksanaan LDK-A

Dalam pelaksanaan LDK-A, terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan, yaitu:

• Materi dan Durasi:

  1. Basic Organization

  2. Self Management
     Dengan durasi minimal setiap materi adalah 60 menit.

• Lokasi:
  Dapat dilaksanakan di dalam dan/atau di luar kampus.

• Persyaratan Peserta:
  Telah mengikuti EESE (The Art of Communication & Optimizing Me) atau Training Series 1.

• Target Peserta:
  Idealnya jumlah peserta minimal 4 kali jumlah pengurus organisasi.

• Izin Orang Tua:
  Wajib apabila kegiatan dilaksanakan dengan sistem menginap.

• Waktu Pelaksanaan:
  Maksimal hingga bulan Desember, dengan rentang waktu dari LDK-A ke LDK-CP minimal 3 bulan.

Rangkaian Kegiatan dalam LDK-A

Beberapa sesi kegiatan yang dilaksanakan dalam LDK-A antara lain:

1. Materi dan Workshop
   Berupa pelatihan tentang kepemimpinan, komunikasi, problem solving, dan manajemen organisasi. Dalam sesi ini biasanya organisasi juga menyampaikan sejarah OK, kurikulum organisasi, serta materi administratif kampus.

2. Simulasi dan Diskusi
   Kegiatan interaktif untuk meningkatkan pemahaman peserta mengenai peran dan tanggung jawab dalam organisasi.

3. Team Building
   Kegiatan kelompok yang bertujuan mempererat hubungan antar peserta dan membangun kekompakan tim.

4. Studi Kasus dan Roleplay
   Pembelajaran berbasis kasus untuk meningkatkan keterampilan analisis dan pengambilan keputusan.

LDK-A sebagai Syarat Keaktifan Organisasi

LDK-A menjadi salah satu syarat utama bagi mahasiswa yang ingin aktif dalam Organisasi Kemahasiswaan, seperti Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Melalui LDK-A, mahasiswa tidak hanya dibekali pengetahuan, tetapi juga nilai kepemimpinan dan karakter yang kuat sebagai bekal dalam berorganisasi.